A. Pengertian Proses Sosial
Pengertian dari proses
sosial yaitu cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan
dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
Atau dengan kata lain,
proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama.
Rumusan ini mengandung
pengertian :
·
Pengaruh
timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok lain mengenai berbagai aspek kehidupan
manusia seperti Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Keamanan.
·
Berbagai
segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan
sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
B. Interaksi Sosial
Setiap orang bergaul
dengan orang lain hari demi hari. Kita berbicara dengan orang lain, bersalaman,
atau bahkan bermusuhan. Semua tindakan itu berciri resprokal (timbal balik).
Tindakan seperti ini dinamakan interaksi sosial.
Menurut Kimball
Young dan Raymond W.Mack, interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu,
antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan
sosial. Artinya, kehidupan sosial tampak secara konkret dalam berbagai bentuk
pergaulan seseorang dengan orang lain. Contohnya : Kegiatan belajar dalam
kelas, mahasiswa berdemonstrasi dll.
Manusia berinteraksi sosial sejak manusia itu
lahir ke dunia dan berhubungan dengan orang lain. Interksi sosial erat
kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain,
dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya. Naluri ini dinamakann gregariousness.
Ada 4 ciri-ciri
interaksi sosial menurut Tim Sosiologi (2002), antara lain :
1)
Jumlah pelakunya lebih
dari satu orang
2)
Terjadinya
komunikasidi antara pelaku melalui kontak sosial
3)
Mempunyai
maksud atau tujuan yang jelas
4)
Dilaksanakan
melalui suatu pola system tertentu
Ada 2 syarat terjadinya Interaksi Sosial, antara lain:
1)
Kontak
Dalam sosiologi kontak
tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan langsung.
Kontak dapat terjadi lewat perantara. Kontak hanya mungkin berlangsung bila
kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau keadaan masing-masing, sehingga dapat
memberi tanggapan.
Dilihat
dari wujudnya, kontak sosial dibedakan menjadi berikut :
a.
Kontak
antarindividu: contoh kontak anak dan orang tuanya.
b.
Kontak
antarkelompok: contoh kontak antara dua kesebelasan
di lapangan untuk memperebutkan kejuaraan tertentu.
c.
Kontak
antara individu dan suatu kelompok: contoh kontak
antara seorang pembicara dan peserta dalam suatu seminar.
Dilihat dari langsung
tidaknya, ada kontak primer (face to face) misalnya berjabat tangan, dan kontak
sekunder (ada pihak ke-3/ alat perantara), misalnya menitipkan
pesan lewat teman/ berbicara melalui
telepon.
2)
Komunikasi
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide,gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
Komunikasi dapat diakukan dengan bahasa atau kata-kata (komunikasi
verbal). Komunikasi juga dapat dilakukan dengan gerak-gerik badan atau
kode-kode tertentu (komunikasi nonverbal).
Agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik, sedikitnya dibutuhkan komponen-komponen sbb :
a.
Pengirim atau komunikator (sender),
adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
b.
Penerima atau komunikan (receiver),
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
c.
Pesan
(message), adalah isi atau maksud yang disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
d.
Umpan balik (feedback),
adalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Ada 4 faktor yang menjadi dasar
proses interaksi social, antara lain :
1.
Imitasi: adalah tindakan seseorang untuk meniru orang
lain, melalui sikap, penampilan, gaya hidup bahkan apa saja yang dimiliki oleh
orang lain tersebut. Misalnya gaya berpakaian dan model rambut seorang artis
ditelevisi yang ditiru oleh penggemarnya.
2.
Sugesti: adalah pengaruh, pandangan atau sikap yang
diberikan seorang individu terhadap individu lain kemudian diterima, dituruti
atau dilaksanakan dengan tanpa dipikir lagi secara rasional. Pengaruh sugesti
akan cepat terjadi jika yang memberikan adalah orang-orang yang memiliki
pengaruh, orang yang berwibawa, pimpinan atau teman dekat. Misalnya himbauan
dari orang tua atau pemimpin agama.
3.
Identifikasi: adalah suatu proses yang terjadi pada diri
seseorang yang memiliki keinginan atau kecenderungan untuk menjadi sama
(identik) dengan orang lain yang ingin ditirunya. Pada identifikasi, orang
menempatkan dirinya seolah-olah sama dengan idolanya. Segala sesuatu diusahakan
sama (identik) dengan idolanya.
4.
Simpati: adalah suatu proses dimana seseorang merasa
tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang
sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk
memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
1. Proses Asosiatif
Interkasi sosial dengan
proses asosiatif bersifat positif. Maksudnya, mendukung seseorang atau kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu.
a. Kerja Sama
Kerja sama merupakan bentuk interaksi social yang
utama. Tanpa adanya kerjasama mustahil, mustahil manusia dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara individu atau
kelompok untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama.Contoh satu tim sepak bola harus bekerja sama
untuk dapat menciptakan gol ke gawang lawan.
Kerja sama dapat kita temukan dalam semua
kelompok umur. Pada Hakikatnya, kerja sama timbul apabila :
·
Orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama.
·
Masing-masing pihak
menyadari bahwa kepengtingan-kapantingan mereka tersebut hanya mungkin
terpenuhi melalui kerja sama.
Bentuk-bentuk kerja
sama, antara lain sebagai berikut :
·
Kerja
sama spontan,
yaitu kerja sama yang terjadi secara serta-merta.
·
Kerja
sama langsung,
yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau
penguasa terhadap rakyatnya.
·
Kerja
sama kontrak,
yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu, yang
disepakati bersama.
·
Kerja
sama tradisional,
yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.
b. Akomodasi
Akomodasi merupakan bentuk penyelesaian tanpa
mengorbankan salah satu pihak. Adakalanya pertentangan yang terjadi sulit
diatasi sehingga membutuhkan pihak ketiga sebagai perantara. Contoh guru dapat
menjadi perantara untuk mendamaikan kedua siswa yang sedang berkelahi.
Bentuk-bentuk
akomodasi, antara lain
sebagai berikut:
·
Koersi: adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui
pemaksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak yang lain yang lebih lemah.
Contoh : perbudakan.
·
Kompromi: Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi ketika
pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai
suatu penyelesaian. Contoh : Perjanjian gencatan senjata antara dua negara.
·
Arbitrasi: Suatu cara untuk mencapai kompromi bila pihak-pihak
yang bertentangan tidak dapat menyelesaikannya sendiri. Jadi diselesaikan oleh
pihak ketiga. Contoh : penyelesaian perselisihan perburuhan.
·
Mediasi: Hampir sama dengan arbitrasi, tapi pihak ketiga
hanya penengah atau juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak yangn
bertikai. Contoh : Mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan faksi-faksi yang
berselisih di kamboja.
·
Konsoliasi: Usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang
berselisih dalam mencapai suatu persetujuan bersama. Contoh : Panitia tetap
penyelesaian masalah ketenagakerjaan mengundang perusahaan dan wakil karyawan
untuk menyelesiakan pemogokan.
·
Toleransi: Ini bentuk akomodasi yang tidak resmi,
kadang-kadang timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan.
·
Stalemate: Dalam melakukan
pertentangan para pihak berhenti pada satu titik tertentu, karena sadar bahwa
kekuatannya seimbang dan tak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh : Persaingan
antara Blok Barat dan Blok Timur Eropa berhenti dengan sendirinya tanpa ada
pihak yang kalah atau menang.
·
Adjudikasi: Penyelesaian masalah atau sengketa melalui
pengadilan atau jalur hukum. Contoh : Persengketaan tanah warisan keluarga yang
diselesaikan di pengadilan.
c. Asimilas
Yaitu
proses social yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu
lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan
wujudnya untuk membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran. Contoh orang Jawa menikah dengan orang Papua.
d. Akulturasi
Yaitu proses social yang timbul, apabila suatu
kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun
unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah kedalam kebudayaan
sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu
sendiri.Contoh kebudayaan Hindu di Indonesia
bertemu dengan kebudayaan Islam menghasilkan kebudayaan Islam yang bercorak
Hindu.
2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif disebut
juga proses oposisi yaitu proses yang bertentangan dengan seseorang ataupun
kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
a. Persaingan
Yaitu
suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok social tertentu, agar
memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman
atau benturan fisik di pihak lawannya.
Terdapat 4
bentuk persaingan, antara lain:
1.
Persaingan ekonomi: misalnya persaingan memeproleh pekerjaan,
2.
Persaingan kebudayaan: misalnya persaingan antara tontonan tradisional
seperti wayang dan film-film bioskop.
3.
Persaingan kedudukan
dan peranan: misalnya persaingan
para calon gubernur dan wakilnya dalam pilkada.
4.
Persaingan ras: misalnya persaingan antara oaring kulit putih
dan orang kulit hitam di Afrika Selatan.
b. Kontravensi
Yaitu
bentuk proses social yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau
konflik. Wujud kontravensi antara lain
sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang
ditunjukkan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur
kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian
akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
Terdapat 5 bentuk
kontravensi, antara lain :
1.
Kontravensi
umum: seperti penolakan,
perlawanan, protes.
2.
Kontravensi
sederhana: seperti menyangkal
pernyataan orang didepan umum.
3.
Konravensi
intensif: seperti penghasutan,
penyebaran desas-desus.
4.
Kontravensi
rahasia: seperti Pembocoran
rahasia, khianat.
5.
Kontravensi
taktis: seperti provokasi,
intimidasi.
c. Pertentangan/ Konflik
Yaitu
suatu proses sosial antar perorangan atau
kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan
yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang
pemisah yang mengganjal interaksi social diantara mereka yang bertikai tersebut.
Faktor-faktor
yang menyebabkan konflik dalam masyarakat adalah sbb :
o
Perbedaan
pendirian dan perasaan individu.
o
Perbedaan
latar belakang kebudayaan.
o
Perbedaan
kepentingan antara individu dan kelompok.
o
Perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Kesimpulan
·
Proses sosial diartikan
sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
·
Interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu,
antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
·
4
ciri-ciri interaksi sosial:
o
Jumlah pelakunya lebih
dari satu orang
o
Terjadinya
komunikasidi antara pelaku melalui kontak social
o
Mempunyai
maksud atau tujuan yang jelas
o
Dilaksanakan
melalui suatu pola system tertentu
·
2 syarat terjadinya
interaksi sosial :
o
Kontak: kontak tidak hanya
berarti saling menyentuh secara fisik atau berhadapan langsung. Kontak dapat
terjadi lewat perantara.
o
Komunikasi: komunikasi adalah suatu
proses penyampaian dan penerimaan pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
·
4 faktor interaksi
social:
o
Imitasi
o
Sugesti
o
Identifikasi
o
Simpati
·
Bentuk-bentuk
interaksi sosial
o
Proses
Asosiatif: mendukung seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu, seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi
o
Proses Disosiatif:
proses yang bertentangan dengan seseorang ataupun kelompok untuk mencapai suatu
tujuan tertentu, seperti persaingan, kontravensi, dan pertentangan/ konflik.
Sumber :
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
IT TELKOM JAKARTA
BalasHapus